Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Induksi Persalinan dan Kenapa harus Dilakukan

Cara Induksi Persalinan
Induksi Persalinan adalah usaha medis yang dilakukan untuk stimulasi memulai proses persalinan, atau dengan kata lain dari tidak ada tanda-tanda akan kelahiran, hingga menimbulkan rasa mulas. Cara ini dilakukan untuk mempermudah terjadinya proses persalinan secara normal, bagi ibu yang tidak menginginkan untuk persalinan secara caesar.

Adapun alasan yang biasanya dokter menyarankan untuk dilakukan induksi Persalinan adalah sebagai berikut:
  • Kondisi medis ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi (preeklamsia) dan diabetes gestasional, agar nyawa ibu tetap bisa diselamatkan.
  • Ibu hamil menderita herpes, saat sebelum waktu HPL maka biasanya juga disarankan untuk dilakukan persalinan dengan segera, yang diawali dengan induksi.
  • Adanya kondisi yang dapat membahayakan keselamatan janin apabila terlalu lama berada didalam kandungan (air ketuban sediki, hambatan pertumbuhan janin atau kehamilan Lewat Bulan). Apabila Ibu hamil merasakan pergerakan janin melemah, dan hal tersebut juga disadari oleh dokter, meski pemeriksaan yang lain diketahui normal, biasanya induksi dilakukan untuk mempercepat kelahiran.
  • Selaput ketuban pecah waktu lahir, dan perlu anda ketahui bahwa hal ini dapat meningkatkan infeksi.
  • Kehamilan   Lewat Bulan (kehamilan berusia 41 minggu atau 7 hari melebihi dari HPL). Hal ini untuk menghindari resiko komplikasi pada bayi. Semakin lama bayi di dalam kandungan, maka akan meningkatkan resiko gawat janin bahkan kematian di dalam kandungan. Hal ini dikarenakan plasenta  hanya mampu bertahan dengan baik sampai akhir minggu ke-42. 
Pada kehamilan yang telah melewati HPL, maka dokter akan melakukan pemeriksaan non-invasif dan profil biofisika untuk mengetahui kondisi janin di dalam kandungan. Apabila secara umum kondisi janin baik, maka ibu hamil boleh melanjutkan untuk menunggu kelahiran spontan. Namun apabila pergerakan janin melemah yang disebabkan karena kurangnya cairan ketuban, maka induksi persalinan bisa dilakukan.

Teknik Induksi Persalinan

Cara Induksi Persalinan bisa dilakukan dengan teknik kimia atau mekanik. Induksi Kimia dilakukan dengan tujuan mengeluarkan hormon prostaglandin yang berfungsi sebagai zat pemicu otot rahim berkontraksi. Obat pemicu Kontraksi bisa diberikan dengan cara diminum, dicampur dalam infus atau dimasukkan ke dalam vagina. Bisanya, tak lama setelah salah satu cara kimia itu dilakukan,

Induksi Secara mekanik, dilakukan dengan penggunaan metode stripping, pemasangan balon keteter, (oley chateter) dimulut rahim, dan memecahkan selaput ketuban saat persalinan.

Resiko Induksi Persalinan

Semua metode persalinan memang mempunyai resiko, termasuk Induksi atau Pemacuan Proses persalinan, yang diantaranya adalah:
  • Terjadi kontraksi rahim yang berlebihan, sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pada wanita hamil. Untuk itu, proses induksi harus dengan pengawasan secara intensif oleh dokter. Apabila ibu hamil merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan, maka dokter akan menghentikan proses induksi, dan kemudian akan melakukan operasi caesar.
  • Memicu terjadinya gawat janin, sehingga dokter akan terus memantau gerak janin melalui CTG/kardiotopografi. Apabila resiko gawat janin semakin meningkat, maka proses induksi akan dihentikan.
  • Memicu robeknya bekas jahitan Operasi Caesar yang pernah dilakukan.
  • Meski resikonya sangat namun emboli bisa terjadi pada induksi persalinan.
Prosentase keberhasilan induksi persalinan dipengaruhi oleh penipisan dan pembukaan mulut rahim. Semakin tipis atau semakin banyak pembukaan makan prosentase keberhasilan semakin besar. Namun, apabila mulut rahim cukup menipis dan terjadi pembukaan, hal ini menjadi tanda jalan lahir belum siap untuk melahirkan. Dan Induksi persalinan mempunyai prosentase keberhasilan yang sangat kecil.

Ringkasan:
  • Induksi Persalinan dilakukan untuk mempercepat proses persalinan secara normal melalui pervaginam,
  • Cara Induksi Persalinan dilakukan dengan teknik kimia (pemberian obat) atau mekanik.

Post a Comment for "Apa Induksi Persalinan dan Kenapa harus Dilakukan"