Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Empat Masalah Umum Pada Plasenta Ibu Hamil

Kesehatan ibu Hamil
Plasenta adalah organ penting selama kehamilan, karena menjadi pemasok oksigen dan nutrisi untuk janin sekaligus membuang produk limbah dari darah janin. Organ Penting Kehamilan ini umumnya menempel di bagian atas atau samping rahim. Dan tahukah anda apabila plasenta bisa mengalami masalah sehingga menyebabkan Gangguan Kehamilan karena berbagai hal seperti: ibu mengalami tekanan darah tinggi, hamil di usia 40 tahun, kehamilan kembar, trauma pada perut dan penyebab lainnya.

Adapun masalah pada plasenta yang paling umum terjadi adalah abrupsio plasenta, plasenta previa dan akreta plasenta. Semua Gangguan tersebut tersebut dapat menyebabkan perdarahan parah pada vagina. Retensio plasenta setelah persalinan juga menjadi kekhawatiran yang berpotensi mengancam jiwa. Adapun penjelasan dari masing-masing Masalah Umum Pada Plasenta Ibu Hamil adalah sebagai berikut:

Abrupsi Plasenta, adalah kondisi plasenta lepas dari dinding bagian dalam rahim sebelum persalinan baik itu sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai tingkat perdarahan vagina dan rasa sakit atau kram perut. Dan untuk janin, maka pasokan oksigen dan nutrisi janin akan terhenti sehingga persalinan dini mungkin diperlukan. Yang perlu Bunda perhatikan adalah apabila pernah mengalami abrupsi plasenta maka, Bunda juga berisiko mengalami masalah yang sama pada kehamilan berikutnya.

Plasenta Previa, adalah kondisi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim. Kondisi ini lebih sering terjadi pada awal kehamilan dan biasanya akan kembali normal seiring kondisi rahim yang semakin tumbuh. Namun Plasenta previa juga harus diwaspadai karena bisa membahayakan jiwa ibu dan janin di kandungan. Hal ini dikarenakan previa dapat menyebabkan perdarahan vagina yang berat sebelum atau selama persalinan. Apabila Plasenta previa terjadi pada saat menjelang persalinan, maka perlu dilakukan operasi caesar.

Plasenta Akreta adalah kondisi pembuluh darah plasenta tumbuh terlalu dalam ke dalam dinding rahim. Kondisi ini memicu perdarahan vagina selama trimester ketiga kehamilan dan kehilangan darah yang parah setelah persalinan. Penanganan Plasenta akreta mungkin memerlukan persalinan caesar diikuti dengan operasi pengangkatan rahim (histerektomi abdominal). Situasi yang lebih parah bisa terjadi jika plasenta menginvasi otot-otot rahim (plasenta inkreta) atau jika plasenta tumbuh menembus dinding rahim (plasenta percreta).

Retensio Plasenta, adalah kondisi plasenta tertinggal di rahim setalah 30 sampai 60 menit setelah persalinan. Kondisi ini disebabkan karena plasenta terperangkap di belakang leher rahim yang sebagian tertutup atau karena plasenta masih melekat pada dinding rahim. Apabila Plasenta tidak juga keluar, bias memicu infeksi parah atau kehilangan darah yang mengancam jiwa Bunda setelah persalinan.

Ringkasan:
  • Pasenta menjadi organ penting Ibu Hamil karena menyuplai oksigen dan nutrisi ke Janin,
  • Plasenta juga menjadi jalur pembuangan produk limbah dari darah janin,
  • Masalah Umum Pada Plasenta Ibu Hamil seperti Abrupsio Plasenta, Plasenta Previa Akreta Plasenta dan Retensio Plasenta.

Post a Comment for "Empat Masalah Umum Pada Plasenta Ibu Hamil"